--bisik hujan--
Setiap helainya berserak
mengetuk bumi...
malam pun beku dalam beringas..
Bisik-bisik hujan menggumpal,bergumam
bagai menggiring maut yang mengendap-endap
dibalik jendela,
mengintip jiwa-jiwa yang tepekur, terlena..
Rintih-rintih sepi sayup melebur,
berburai menjadi barisan ayat-ayat pengantar tidur..
Berastagi, Musim Hujan, 2011
"Berani mengenal sastra berarti berani berperang dengan kata mewakili raga. Berani merampas rasa lewat bahasa.."
Sabtu, 08 Oktober 2011
rintihan hujan
rintihan hujan
inilah rasa yang kala itu engkau titipkan
memudar, memendar, tak lagi berupa
wajahmu temaram dibalik redup malam
mencekam, mencekik raga dalam tiap biasnya
Angkuh engkau walau hujan
di balik lindunganmu aku menari
sebuah tarian kepada hati yang mati
tanpa lafaz-lafaz rindu menepi
bersorak engkau hujan
dalam naunganmu aku merintih
rintian teruntuk jiwa yg pedih
yang tersiksa tanpa henti
dan, sirna engkau hujan
dalam dekapmu aku tersungkur
bermandi sesal dan kecewa
hanyut dan bertebar entah kemana..
by : angel3
inilah rasa yang kala itu engkau titipkan
memudar, memendar, tak lagi berupa
wajahmu temaram dibalik redup malam
mencekam, mencekik raga dalam tiap biasnya
Angkuh engkau walau hujan
di balik lindunganmu aku menari
sebuah tarian kepada hati yang mati
tanpa lafaz-lafaz rindu menepi
bersorak engkau hujan
dalam naunganmu aku merintih
rintian teruntuk jiwa yg pedih
yang tersiksa tanpa henti
dan, sirna engkau hujan
dalam dekapmu aku tersungkur
bermandi sesal dan kecewa
hanyut dan bertebar entah kemana..
by : angel3
Langganan:
Postingan (Atom)