"Berani mengenal sastra berarti berani berperang dengan kata mewakili raga. Berani merampas rasa lewat bahasa.."

Minggu, 12 Mei 2013

KEMBALI


Waktu masih mengalir
menyilakan rindu jalin-menjalin
hingga benang ini semakin tipis
tak lagi mampu membelit hati

Semayup senandung bisikkan rindu
namun semilir angin membuainya
berputar-putar lalu pudar
lalu akhirnya, hanya padaMulah aku kembali

Dengarlah, lewat udara yang menari-nari di kota kita
lewat setiap hujan yang membelai sepi kita

Lewat Sang Maha Mendengar,
aku titipkan kau satu hati
dan berharap kau bawa kembali
saat kita bertemu nanti..

~angeltrii

Katakanlah


Katakanlah..
Sebab aku tengah merindu,
seperti sakitnya merindui dedaun
yang menggigil dipeluk embun..
atau akar-akar raksasa 
yang membelit hingga jantung bumi..

Katakanlah,

Sebab rindu itu semakin gawat,
segawat dahagaku pada gemerisik angin
yang membisik ranting dan rerumput pagi,
juga api yang meliuk di tungku
pada malam-malam beku..

Katakanlah, Sayang..

Sebab rindu itu semakin tidak waras
se-tidak waras birahiku mencumbu sungai berbatu
yang membelah belantara..

Maka katakanlah,

sebab telah kuintip belantara itu
dalam matamu..



Malam sejuta rindu, semu

11 Mei 2013

PERADABAN


hilang dalam remah-remah,
lalu lalang kota jalang
sebuah peradaban dari negri tanpa tuan
tersuruk kesudut selokan yang sumbat

menebar aroma busuk angan-angan,
gaung sejuta slogan sampah
yang dimuntahkan mulut-mulut serapah

Tanpa akar, tanpa nadi
mendenyut lirih
tergilas peradaban setan dari seberang
yang mendapat cinta jauh melebihi
ibu kandungnya...

~angeltrii