Andaipun dongeng ini nyata,
bisikmu masihlah rayuan rana
Andai sajak ini pun hanya cerita,
tiap baitnya masih merengkuh lara
Larut...
telah lama puisi ini melarut
oleh sebuah wajah
yang mengapung dalam tiap malamku
bagai tenung yang tiada kan berakhir
bahkan dalam kalam perpisahan..
Hey.. Datang dan pergilah kapan saja
pada hati hitam tanpa lentera..
tebarkan kasih bersimbah kecewa..
Akhirnya, teruntuk jiwa abu-abumu,
salam manisku kepada rasa tak berupa itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar